08.53

Senin, 11 April 2011

Muslim di negeri nusantara.


Konsep yang tidak semua akhwat dan yang ngakunya aktivis harakah Islam mengerti. Masih aja ada yang beranggapan konsep negara bangsa Indonesia adalah sebuah final yang tidak bisa diganggu gugat. Artinya dia secara tidak langsung mengaminkan bahwa Pancasila is keren donk? Duh... anak SD aja nyadar kalau Pancasila adalah pelajaran yang fungsinya sekedar penambah nilai dan menuai kantuk itu. Setitik aja kamu mau mikir, kelihatan tuh betapa dangkalnya konsep yang dikatakan jadi dasar negara itu. Hanya karena diusung oleh negara, dan didoktrinkan oleh pemerintah yang notabene pandainya nyengsarain rakyat terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi, makanya Pancasila itu digagah-gagahin.
Kapan sih Indonesia ini ada? Duluan mana coba dengan agama Islam? Adakah dikatakan didalam Al-Qur’an bahwa yang menjadi pembeda diantara kita adalah tempat kelahiran kita? Negara bangsa? Perasaan peta dunia itu terus berubah deh. Coba cek peta-peta kuno, adakah sama dengan yang sekarang? Banyak kan, negara bangsa yang baru lahir belum lama ini? Setahuku sih yang membedakan kita disisi Allah azza wa jalla hanyalah ketakwaan kita. Itu sesama Muslim. Jika secara garis besar lagi, manusia itu ada dua jenis, Islam dan kafir. Yang lain tidak ada. Yang dimintai pertanggung jawaban dari diri kita adalah semua yang kita miliki kebebasan untuk memilihnya.
Lihat peta jaman dulu kawan, mana ada yang namanya Indonesia? Ambil contoh aja yang sederhana, ketika ada propinsi yang lepas dari negara bangsa ini, lantas apakah otomatis mereka tidak beragama? Kan tidak?
Orang Indonesia yang beragama Islam? Sebuah benih yang tanpa sadar akan membuatmu merasa terpecah, bukan bagian dari umat muslim yang tidak mengenal sekat antara negara bangsa. Negara bangsa sesungguhnya adalah hasil bentukan dari pemikiran peradaban barat yang ingin mengeksploitasi banyak negeri ketika mereka bangkit setelah mengalami renaissance. Berikutnya beranak pihak menjadi revolusi industri. Dipandu oleh kehausan dan pembenaran terhadap konsep keunggulan suatu ras yang didasari teori darwin tentang evolusi, maka merajalela yang namanya imperialisme kolonial. Pembantaian etnis. Makanya kamu sekarang susah menemukan orang Indian dan Aborigin. Karena sifat peradaban barat itu imperialisme penghancuran. Lalu mendistorsi sejarah seenak perutnya saja. Keserakahan barat terhadap penduduk negeri lain yang dilegitimasi lewat produk-produk pemikirannya yang sejatinya bertujuan mempertahankan penjajahan, dengan banyak bentuk topeng. Dan salah satunya adalah nasionalisme. Inikan mirip aja dengan devide et imperanya VOC, ada satu kekuatan besar, karena kuatnya lalu dibikin caranya agar terpecah. Sanjung sana, jelekin sini. Udah pecah, jadi lemah, lebih mudah, lebih mudah untuk dihancurkan. Begitulah nasib kita yang beragama Islam dengan pemahaman seadanya ketika-amini nasionalisme negara bangsa sekarang ini.
Muslim yang hidup di negeri ini, begitulah yang lebih kuat. Ikatan yang dikalangan aktivis dikenal dengan nama ukhuwah Islamiyah. Padahal kalian yang sering menggunakan kata-kata ini, justru kebanyakan dari kalian ya
ang masih berpikir kalian adalah sebuah negara bangsa Indonesia yang memeluk agama Islam! Ha! Beneran nih aktivis? Kok gini sih?    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar