08.53

Sabtu, 23 April 2011

Rebutlah Gelar Wanita Sholehah

Pertama-tama adalah mesti engkau sadari, bahwa sesungguhnya aku tak akan menilai kecantikan wajahmu dibalik jilbab yan engkau kenakan, serta harta yang kau miliki sebagai daya tarik untuk menikahimu. Tapi kecantikan hati, perilaku, serta ketaatanmu kepada Dienul Islam itu yang utama. Memang hal ini sangat musykil di zaman yang telah penuh dengan noda-noda hitam akibat perbuatan manusia, sehingga wanita-wanitanya sudah tidak malu lagi untuk menjual kecantikannya dan berlomba-lomba memperlihatkan aurat dengan sebebas-bebasnya demi memuaskan hawa nafsu jahatnya. Namun itulah yang diajarkan Rasulullah SAW, kepada kita melalui haditsnya :

“Janganlah engkau peristrikan wanita karena hartanya, sebab hartanya itu menyebabkan mereka sombong. Dan jangan pula kamu peristrikan wanita karena kecantikannya, karena boleh jadi kecantikannya itu dapat menghinakan dan merendahkan martabat mereka sendiri. Namun peristrikan wanita atas dasar Diennya. Sesungguhnya budak hitam legam kulitnya tetapi Dienya lebih baik, lebih patut kamu peristrikan“. (HR. Bukhori)

Dan Allah pun tak akan melihat kebagusan wajah dan bentuk jasadmu. Tapi Dia menilai hati dan amal yang kau lakukan. Hendaknya engkau yakin bahwa wanita-wanita salafusshaleh adalah panutanmu, yang telah mendapat bimbingan dari nabi Muhammad SAW.

Contohlah Ummu Khomsa yang tersenyum gembira mendengar anak-anaknya gugur dalam medan pertempuran. Tentunya engkau heran, mengapa seorang ibu seperti itu ? jawabnya adalah karena ia yakin bahwa jannah telah menanti anaknya di akhirat, sedangkan engkau tahu, tak seorangpun yang tidak menginginkan akhir hidup di tempat yang penuh kenikmatan itu.

Katakanlah kepada anak-anakmu kelak :
…janganlah engkau bimbang dan ragu wahai anakku, kalau kamu syahid daripada sibuk mengumpulkan hartadan memburu pangkat. Maka kalau kamu ingin termasuk ke dalam golongan-golongan pejuang ISLAM yang benar-benar memperjuangkan hak Allah dan Rasul-Nya. Serahkan dirimu dan ketaqwaan yang kuat dan tanamkan pula dalam hatimu iman serta keinginan untuk menemuin-Nya secara syahid. Bayangkanlah bahwa jannah sedang menanti, bersama para bidadari yang sedang berhias menanti kekasih-kekasihnya, yaitu kamu sendiri. Seperti Firman Allah :

“Dan didalam Jannah itu ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik” (QS 56 : 22-23) Ajarkanlah pada anak-anak kita kelak, bahwa hidup dalam ISLAM tidak berarti mencari kenikmatan semu di dunia ini sehingga mereka bersenang-senang didalamnya dan lupa akan Akhirat. Padahal Rasulullah mengajarkan “ Addunya mazra’atul akhiroh (Dunia adalah ladangnya akhirat). Jadi dunia bukan tujuan akhir, tapi hanya sekedar jembatan untuk menuju kehidupan akhirat yang lebih baik dan kekal sehingga mereka mengerti bahwa mencari keridhoan Allah berarti pengorbanan yang terus menerus, Seperti Firman-Nya :

“ Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhoan Allah dan Allah maha penyantun kepada hamba-hambanya”. (QS. Al Baqarah : 207)

Akhirnya merekapun tahu bahwa jalan yang mereka pilih itu tidak menjanjikan harta di dunia ini yang banyak, rumah mewah, kendaraan yang banyak, atau kasur-kasur yang empuk, pangkat dan wanita, tapi jalan mereka semua adalah jalan yang penuh dengan duri-duri cobaan serta seribu datu macam tantangan. Karena Allah tidak akan memberi Jannah kepada kita dengan harga yang murah.

Berdo’alah kepada-Nya agar engkau lahirkan kelak dari rahimmu seorang anak pewaris perjuangan nabi-nabi-Nya yang senantiasa mereka mendo’akan kita. Didiklah mereka agar taat dan berbuat baik kepada kita serta tidak menyekutukan Allah, seperti yang diwasiatkan Luqman kepada anak-anaknya (31:31). Fahamkan mereka bahwa pewaris perjuangan Rasul dan Nabi bukanlah berarti mereka hanya menjadi pejuang di medan jihad, tapi juga seorang abid (zuhud) di malam hari. Anak kita kelak adalah amanah dari-Nya oleh sebab itu Allah akan murka seandainya kita menyia-nyiakannya. Pembentukan pribadi anak itu sangat tergantung kepada kita yang mendidiknya. Apakah ia akan menjadi orang yang beriman atau sebaliknya. Hendaklah engkau perhatikan makanan untuk mereka, pergaulannya serta pilihkan pendidikan yang mereka ikuti.

Jadilah engkau seperti Siti Maryam yang dapat mendidik Isa a.s. di tengah-tengah cemoohan dan cacian masyarakat. Atau Siti Asiyah(istri fir'aun) yang dapat memupuk keimanan Musa a.s. di dalam istana yang penuh dengan kedurhakaan dan kekufuran. Kemudian Masyitoh yang mampu memantapkan hati anak-anaknya walaupun harus menghadapi air yang mendidih demi kebenaran. Atau deperti Siti Khadijah R.ha. Aisyah R.ha, Sayidina Fatimah R.ha yang membesarkan anak-anaknya di tengah-tengah kemiskinan.

Bila engkau telah memahami tugas terhadap anak-anakmu dalam Islam, maka mudah-mudahan Allah akan memberkahi ktia dengan memberikan anak-anak yang sholeh, yang bersedia mengorbankan nyawanya demi mematuhi perintah Allah, seharusnyalah engkau faham juga bahwa dunia ini adalah perhiasan dan sebaik baiknya perhiasan adalah wanita sholehah.

Dan salah satu ciri yang harus engkau miliki jika ingin menjadi wanita sholehah dan bersedia untuk taat terhadap suamimu kelak seperti Firman-Nya dalam surat An-Nisaa :34 bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi wanita dan istri yang baik adalah mereka yang setia (taat) kepada suami dan selalu memelihara kehormatannya selama suaminya tidak ada di rumah.

Hendaklah engkau berbeda dengan wanita-wanita saat ini yang benyak melalaikan suami dan anak-anaknya, mereka lebih sibuk dengan karir, arisan, undangan, atau menyia-nyiakan uang dan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna, serta cenderung pamer wajah dan aurat kepada yang bukan muhrimnya. Carilah ridha suami dengan cara-cara yang telah diyariatkan Islam, karena Rasulullah telah bersabda :

“Wahai Siti Fatimah, kalau engkau mati dalam keadaan Ali tidak ridha padamu, niscaya aku ayahandamu tidak akan menyolatkanmu“.

Jadilah engkau perhiasan yang tinggi nilainya di dalam rumah tangga, sumber penyejuk dan kebahagiaan hati suami, berhiaslah engkau untuk menyenangkan suami, jagalah hatinya agar engkau tak menyakiti dia. Walaupun dengan hal-hal yang kecil. Katakan kepadaku jika akan berangkat mencari nafkah :

“Wahai suamiku carilah rezeki yang halal disisi Allah, janganlah engkau pulang membawa rezeki yang haram untuk kami. Kami rela berlapar dan hidup susah dengan makanan yang halal.”

Dan janganlah engkau cegah, jika aku hendak meninggalkanmu berhari-hari karena memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya. Tabahlah seperti tabahnya Siti Hajar dan Ismail yang ditinggalkan Ibrahim a.s. ditengah padang pasir yang tandus. Jika aku mengikuti jejak yasir, maka ikutilah di belakangku sebagai sumayyah, bila kukatakan kepadamu “perjuangan itu pahit” maka jawablah olehmu “Jannah itu Manis”

Sudah kiranya yang ingin aku sampaikan padamu, hendaklah engkau pahami dan ikuti seperti yang telah aku tunjukkan kepadamu tapi harus diingat bahwa engkau melakukannya karena Allah bukan karena aku, semoga Allah meridhoi kita dan memberi kemudahan dalam mengikuti petunjuknya, amin.

Senin, 11 April 2011

Muslim di negeri nusantara.


Konsep yang tidak semua akhwat dan yang ngakunya aktivis harakah Islam mengerti. Masih aja ada yang beranggapan konsep negara bangsa Indonesia adalah sebuah final yang tidak bisa diganggu gugat. Artinya dia secara tidak langsung mengaminkan bahwa Pancasila is keren donk? Duh... anak SD aja nyadar kalau Pancasila adalah pelajaran yang fungsinya sekedar penambah nilai dan menuai kantuk itu. Setitik aja kamu mau mikir, kelihatan tuh betapa dangkalnya konsep yang dikatakan jadi dasar negara itu. Hanya karena diusung oleh negara, dan didoktrinkan oleh pemerintah yang notabene pandainya nyengsarain rakyat terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi, makanya Pancasila itu digagah-gagahin.
Kapan sih Indonesia ini ada? Duluan mana coba dengan agama Islam? Adakah dikatakan didalam Al-Qur’an bahwa yang menjadi pembeda diantara kita adalah tempat kelahiran kita? Negara bangsa? Perasaan peta dunia itu terus berubah deh. Coba cek peta-peta kuno, adakah sama dengan yang sekarang? Banyak kan, negara bangsa yang baru lahir belum lama ini? Setahuku sih yang membedakan kita disisi Allah azza wa jalla hanyalah ketakwaan kita. Itu sesama Muslim. Jika secara garis besar lagi, manusia itu ada dua jenis, Islam dan kafir. Yang lain tidak ada. Yang dimintai pertanggung jawaban dari diri kita adalah semua yang kita miliki kebebasan untuk memilihnya.
Lihat peta jaman dulu kawan, mana ada yang namanya Indonesia? Ambil contoh aja yang sederhana, ketika ada propinsi yang lepas dari negara bangsa ini, lantas apakah otomatis mereka tidak beragama? Kan tidak?
Orang Indonesia yang beragama Islam? Sebuah benih yang tanpa sadar akan membuatmu merasa terpecah, bukan bagian dari umat muslim yang tidak mengenal sekat antara negara bangsa. Negara bangsa sesungguhnya adalah hasil bentukan dari pemikiran peradaban barat yang ingin mengeksploitasi banyak negeri ketika mereka bangkit setelah mengalami renaissance. Berikutnya beranak pihak menjadi revolusi industri. Dipandu oleh kehausan dan pembenaran terhadap konsep keunggulan suatu ras yang didasari teori darwin tentang evolusi, maka merajalela yang namanya imperialisme kolonial. Pembantaian etnis. Makanya kamu sekarang susah menemukan orang Indian dan Aborigin. Karena sifat peradaban barat itu imperialisme penghancuran. Lalu mendistorsi sejarah seenak perutnya saja. Keserakahan barat terhadap penduduk negeri lain yang dilegitimasi lewat produk-produk pemikirannya yang sejatinya bertujuan mempertahankan penjajahan, dengan banyak bentuk topeng. Dan salah satunya adalah nasionalisme. Inikan mirip aja dengan devide et imperanya VOC, ada satu kekuatan besar, karena kuatnya lalu dibikin caranya agar terpecah. Sanjung sana, jelekin sini. Udah pecah, jadi lemah, lebih mudah, lebih mudah untuk dihancurkan. Begitulah nasib kita yang beragama Islam dengan pemahaman seadanya ketika-amini nasionalisme negara bangsa sekarang ini.
Muslim yang hidup di negeri ini, begitulah yang lebih kuat. Ikatan yang dikalangan aktivis dikenal dengan nama ukhuwah Islamiyah. Padahal kalian yang sering menggunakan kata-kata ini, justru kebanyakan dari kalian ya
ang masih berpikir kalian adalah sebuah negara bangsa Indonesia yang memeluk agama Islam! Ha! Beneran nih aktivis? Kok gini sih?    

Selasa, 05 April 2011

BASMALLAH WUJUD CINTA ALLAH

Allah menciptakan seluruh mahluk di muka bumi ini atas dasar nama Cinta, Bumi langit dan yang ada diantara keduanya diciptakan dari tetesan Air kasih sayang Allah..

Lafaz
"Bismillahirrohmanirrohim"
Adalah wujud cinta Allah, lafaz itU adalah lafaz cinta Allah.

Lafaz basmalah terdiri dari 2 pemberian atau 2 harapan diantaranya kata:

Ar_Rohman = yang berarti pengasih, Allah mengasih (memberi) apapun n kepada siapapun mahluk Allah
"tidakkah kau berfikir siapa yang memberi makan ikan2 di lautan"

Begitu juga pada Manusia2 baek yang ber iman ato yang kafir, Allah memberikan apapun selama manusia itu berusaha dengan giat dan tekun. Allah memberikan kepada mereka berupa harta, tahta, jabatan, ilmu2 yang mereka usahakan, dan masih banyak lagi
"selama manusia itu berusaha dalam menggapainya"

Ar_Rohim = yang berarti penyayang, tingkat ar_rohim ini tidak semua mahluk bisa mendapatkanya, arrohim Allah dikhususkan buat orang-orang yang beriman, yaitu suatu kenikmatan yang tiada tara..

SURGA & NERAKA DUNIA

Dalam sebuah hadist ada yang mengatakan bahwa "Dunia ini adalah surga bagi orang orang kafir dan Penjara (Neraka) bagi orang orang muslim.
Dan hadist ini BENAR jika kita melihat dalam bentuk fisik akan tetapi SALAH dalam bentuk hakikat.

Muslim dikatakan dipenjara karna Banyaknya syari'at 2 yang tidak membolehkan ini itu..
Dan banyaknya kewajiban2 yang harus dkerjakan sebagai seorang muslim yang berima,

Akan tetapi bagi orang kafir dia akan bebas melakukan apa saja, menikmati pasilitas dunia yang telah diciptakan Allah. Dan dunia ini bak syurga baginya.
(itu bibir mereka yang mengatakannya).

Tapi sesungguhnya Surga dan meraka itu telah diberikan pada mahluknya bagi manusia-manusia yang berhak menerimanya, yang tentunya Syurga buat orang muslim yang beriman dan Neraka bagi orang-orang kafir.
Lalu kita bertanya dimananakah Allah meletakkan syurga dan neraka itu di dunia ini?
Di "HATI" kita yah di hati orang muslim sejati karna Bercengkrama dengan Allah dalam tiap waktunya adalah nikmat yang luar biasa, rasa syukur adalah tempatnya, rasa ikhlas adalah pondasinya, sehingga kenikmatan syurga senantiasa dirasakan bagi tiap muslim sejati.

Dan begitu juga neraka bagi orang-orang kafir yang senantiasa menikmati segala pasilitas Dunia dengan segala cara, maka akan terbdapat rasa gelisah dalam hatinya, rasa was was dan tidak tenangnya dalam hidup itu adalah merupakan Neraka yang ia terima yang tentunya ada dalam hati mereka juga.

Jadi intinya adalah kita akan mendapatkan cinta (kasih sayang Allah) apabila kita telah mampu menjadi muslim sejati. Muslim yang beriman dan bertakwa... Maka kasih sayang Allah akan kita dapatkan.